Analisis Data - Diagram
Analisis Data - Diagram
-
Pengertian
Analisis Data
Data adalah : kumpulan
informasi atau keterangan-keterangan yang diperoleh dari pengamatan, informasi
tersebut dapat berupa data karakter, teks kata, angka, gambar, suara, atau
video.
Analisis data adalah :
kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi sebuah informasi baru yang
dapat digunakan dalam membuat kesimpulan.
Penyajian
data dalam bentuk Diagram
Apa itu diagram?
Diagram adalah gambar sederhana yang menunjukkan penampilan, struktur, atau cara kerja sesuatu atau yang merepresentasikan data. Jika kamu ingin menyajikan data dalam bentuk diagram, berarti data-data tersebut kita susun
dan buat dalam bentuk gambar atau lambang.
Oleh karena itu, penyajian data dalam bentuk
ini akan jauh lebih menarik.
Terdapat tiga jenis penyajian
data dalam bentuk diagram, antara lain sebagai
berikut:
a. a. Diagram
Batang
Definisi Diagram Batang
: Dalam buku LIBAS AKM (2021) oleh
Fitri Lianingsih, dijelaskan bahwa diagram batang adalah bentuk diagram yang
menyajikan data statistik atau informasi dalam bentuk batang persegi panjang.Data
pada diagram batang bisa digambarkan secara tegak maupun mendatar. Diagram
batang memiliki fungsi memudahkan dalam menunjukkan perbandingan antara
beberapa kumpulan data yang berbeda.
Dilansir dari kemdikbud.go.id, diagram batang
lebih mudah dibaca oleh mata kita. Mata kita bisa langsung melihat puncak
batang, sehingga bisa dengan mudah mengetahui kategori mana yang terbesar dan
yang terkecil.
- Jenis Diagram
Batang :
Ada beberapa jenis diagram batang, yakni dibedakan
berdasarkan bentuknya dan berdasarkan pengelompokan data :
- - Berdasarkan
Bentuk
Berdasarkan bentuknya, ada dua diagram batang,
yaitu diagram batang tegak dan diagram batang mendatar:
1. Diagram Batang Tegak
Diagram batang tegak adalah bentuk yang paling
umum. Pada sumbu x di bagian horizontal berisi variabel bebas, misalnya bulan,
kelas, tahun, dll.
Sedangkan sumbu y di bagian vertikal berisi
variabel terikat, seperti jumlah dan frekuensi.
2. Diagram Batang Mendatar
Diagram batang mendatar sebetulnya sama dengan
diagram tegak, hanya saja posisi variabelnya dibalik, sehingga menghasilkan
bentuk mendatar.
Pada sumbu x berisi variabel terikat, sedangkan
sumbu y berisi variabel bebas.
- - Berdasarkan
Pengelompokan Data
Berdasarkan pengelompokan datanya ada dua jenis
diagram batang, yaitu diagram batang tunggal dan diagram batang rangkap.
1. Diagram Batang Tunggal
Diagram batang tunggal adalah bentuk yang paling
sederhana. Pada variabel bebas hanya berisi satu variabel terikat.
Misalnya pada diagram yang menunjukkan jumlah
penduduk di tiap kelurahan.
2. Diagram Batang Rangkap
Diagram batang rangkap, terdapat lebih dari satu
data pada tiap variabel bebas.
Misalnya pada diagram jumlah penduduk di tiap
kelurahan didetailkan lagi menjadi jumlah penduduk pria dan wanita tiap
kelurahan.
Contoh Diagram Batang
Berikut ini beberapa contoh diagram batang:
1. Diagram Batang Tegak
3. Diagram batang rangkap
Cara Membuat Diagram Batang
Sekarang kita akan membuat diagram batang rangkap tentang peserta kompetisi olahraga di kelas 7C dan kelas 7D. Mereka akan mengikuti kompetisi olahraga bulu tangkis, bola basket, bola voli, atletik, dan renang.
Cara membuat diagram batangnya adalah sebagai berikut:
- Kumpulkan data dalam tabel frekuensi agar jelas berapa siswa yang ikut di masing-masing cabang olahraga.
- Buat judul diagram dan label pada sumbu x dan y. Misalnya Diagram Jumlah Peserta Kompetisi Olahraga SMP 1 Maju Jaya. Sumbu x adalah nama olahraga (bulu tangkis, dll), sedangkan sumbu y adalah jumlah peserta.
- Pada sumbu y, pastikan menggunakan skala vertikal atau interval yang tetap dimulai dari 0. Misalnya 2, 4, 6, 8, dst.
- Karena ini diagram rangkap, maka setiap cabang olahraga ada dua batang, yaitu batang 7C dan 7D. Gambarlah batang satu per satu, lalu beri warna berbeda antara batang 7C dengan 7D.
- Berikan jarak untuk menggambar batang cabang kedua, yaitu Basket untuk kelas 7C dan 7D, lanjutkan untuk cabang olahraga lainnya.
- Hasilnya terlihat seperti di bawah ini:
a. b. Diagram Garis
Pengertian Diagram Garis
Mengutip LMS-SPADA Kemdikbud, diagram garis
merupakan suatu grafik berupa garis lurus yang menghubungkan titik tengah suatu
data dengan data yang lainnya. Diagram garis memerlukan sistem sumbu datar
(horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus.
Sumbu mendatar ini biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan
berat. Sementara sumbu tegaknya menyatakan frekuensi data.
Ada pula yang menyebut diagram garis sebagai peta
garis atau kurva. Diagram garis ini merupakan bentuk penyajian data yang paling
banyak dipakai dalam berbagai laporan perusahaan maupun penelitian ilmiah.
- Contoh Diagram Garis
Salah satu kegunaan diagram garis adalah untuk
menyajikan data tentang keadaan yang berkesinambungan (kontinu). Sebagai contoh
penggunaan diagram garis untuk menunjukkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat (AS).
Cara Membuat Diagram Garis dan Cara Membacanya
Berikut langkah-langkah yang digunakan untuk
membuat diagram garis:
- - Buatlah dua sumbu yang mendatar (horizontal) dan
sumbu tegak (vertikal). Sumbu yang mendatar biasanya digunakan untuk
menunjukkan waktu, sedangkan sumbu tegaknya digunakan untuk menunjukkan
frekuensinya.
- - Sesuaikan data pada masing-masing sumbu, artinya
dari titik data yang menunjukkan waktu ditarik garis lurus ke atas (garis
tipis) yang ditarik dari titik bilangan frekuensi. Setelah semua data sudah
disesuaikan (masing-masing sudah dibuat titik potong garis tegak dari titik
data menunjukkan waktu dengan garis mendatar dari titik bilangan frekuensi data
tersebut) terdapat sekumpulan titik.
- - Selanjutnya hubungkan titik tersebut sehingga terjadi
atau tergambar diagram garis yang diminta.
- - Setelah diagram garis tergambar, barulah memberi
nomor diagram dan judul diagram garis yang letaknya simetris di atas diagram Di
bawah diagram garis tersebut diberi catatan dan sumber data.
a. c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang menunjukkan
sebuah data maupun hasil angka dalam bentuk lingkaran. Diagram lingkaran merupakan jenis diagram yang menampilkan statistik
data dalam grafik melingkar menyerupai bentuk lingkaran.
Di dalam diagram lingkaran terdapat beberapa
irisan berisi variabel numerik dan variabel kategori yang merepresentasikan
suatu data tertentu.
Dikutip dari buku Modul Berbasis Atong Materi
Statistika Sekolah oleh Eri Widodo, dkk, diagram lingkaran lebih cocok
digunakan untuk menyatakan perbandingan jika data tersebut terdiri dari
berbagai kategori atau kelompok.
Diagram lingkaran dibagi menjadi bagian-bagian
yang sesuai dengan data yang disajikan. Luas dari bagian-bagian tersebut
sebanding dengan sudut pusat lingkaran dan banyak data yang disajikan.
Diagram ini cukup sering dijadikan sebagai alat
untuk menunjukkan sebuah data.
Dengan menggunakan hal ini, semua orang akan
dengan mudah memvisualisasikan data sehingga data akan dipahami dengan jauh
lebih mudah.
-
Jenis Diagram Lingkaran :
Jenis diagram lingkaran terbagi menjadi tiga.
Perbedaan ketiga jenis tersebut terletak dari penggunaan satuan untuk
menyajikan sebuah data.
Mengingat penggunaan diagram lingkaran yang
begitu luas, maka penyajian datanya pun bisa dilakukan dengan berbagai cara, berikut
adalah jenis diagram lingkaran:
- Diagram lingkaran biasa; merupakan diagram
lingkaran yang menggunakan data dalam bentuk angka.
- Diagram lingkaran derajat; merupakan diagram
lingkaran yang menggunakan data dalam bentuk derajat. Biasanya perhitungan akan
berfokus pada besarnya sudut suatu bagian dan sudut total, yaitu 360°.
- Diagram lingkaran persen; merupakan diagram
lingkaran yang menggunakan data dalam bentuk derajat. Perhitungan akan berfokus
pada besarnya persentase suatu bagian dan keseluruhan bagian, yaitu 100%.
-
Cara Menghitung Diagram Lingkaran
Oleh karena sering digunakan dalam berbagai
kesempatan, sebaiknya kamu bisa menghitung data yang ada di dalam sebuah
diagram lingkaran. Hal ini akan memudahkan kamu dalam melakukan interpretasi
data.
- Rumus
Diagram Lingkaran Biasa
Pada kasus diagram lingkaran biasa yang berbentuk
angka, kamu bisa menghitungnya sesuai dengan rumus umum diagram lingkaran yang
biasa digunakan.
Berikut
adalah rumus untuk menghitung dalam bentuk angka:
Jumlah data yang ditanyakan = Total jumlah data -
Total data yang diketahui
Untuk lebih mengerti bagaimana cara menghitung
diagram lingkaran dalam bentuk angka, perhatikan contoh soal berikut ini:
Seseorang bertanya kepada 270 orang tentang tim
favorit mereka di Piala Dunia 2022. Jawaban dari para responden dibentuk dalam
diagram lingkaran sebagai berikut:
Berapakah jumlah responden yang mendukung Inggris?
Diketahui:
Total responden = 270 orang
Brazil = 59 orang
Argentina = 66 orang
Spanyol = 23 orang
Jerman = 31 orang
Prancis = 46 orang
Lain-lain = 18 orang
Berapa orang yang mendukung Inggris?
Jawab:
Pendukung Inggris = Total jumlah responden - Total responden yang diketahui
Pendukung Inggris = 270 - (59+66+23+31+46+18)
Pendukung Inggris = 270 - 243
Pendukung Inggris = 27
Jadi, jumlah responden yang mengaku sebagai pendukung Inggris adalah 27 orang.
- Rumus
Diagram Lingkaran dalam Bentuk Derajat
Untuk rumus dalam bentuk derajat, kita harus
mengetahui jumlah yang ditanyakan. Kemudian membaginya dengan 360°.
Rumus:
Nilai yang ditanyakan = Jumlah sudut/360° x total
nilai
Contoh soal:
Sebuah sekolah memiliki 1260 siswa. Di sekolah
tersebut mengharuskan siswanya untuk ikut serta dalam kegiatan ekskul.
Jika siswa yang mengikuti ekskul dibentuk dalam
diagram lingkaran, maka bentuknya adalah sebagai berikut:
Berapakah jumlah siswa yang mengikuti ekskul
musik?
Diketahui:
Total siswa = 1260 siswa
Ekskul basket = 130°
Ekskul sepak bola = 100°
Ekskul pencak silat = 80°
Ditanyakan:
Banyak siswa yang mengikuti ekskul musik?
Jawab:
Pertama cari berapa derajat siswa yang mengikuti
ekskul musik.
Derajat ekskul musik = 360° - (ekskul basket +
ekskul sepak bola +ekskul pencak silat)
Derajat ekskul musik = 360° - (130° + 100° + 80°)
Derajat ekskul musik = 360° - 310°
Derajat ekskul musik = 50°
Lalu gunakan rumus untuk mengetahui jumlah siswa
yang mengikuti ekskul musik.
Jumlah siswa ekskul musik = (derajat ekskul
musik/360°) x total siswa
Jumlah siswa ekskul musik = (50°/360°) x 1260
Jumlah siswa ekskul musik = 175
Jadi, siswa yang mengikuti ekskul musik berjumlah
175 orang.
- Rumus
Diagram Lingkaran dalam Bentuk Persen
Diagram lingkaran dalam bentuk persen sering kita
jumpai, jika yang ditanyakan adalah jumlah angka, maka hal pertama yang harus
dicari terlebih dahulu adalah persen dari data yang ditanyakan.
Kemudian kalikan dengan total jumlah nilai,
setelah itu bagikan dengan 100%
Berikut
adalah rumus untuk menghitung dalam bentuk persen:
Nilai yang ditanyakan = (persen nilai yang
ditanyakan/100%) x total nilai
Untuk lebih mengerti bagaimana cara menghitung diagram lingkaran dalam
bentuk persen, perhatikan contoh soal berikut ini:
Suatu lembaga survei menanyakan hobi yang
dimiliki oleh para pemuda. Survei tersebut dilaksanakan pada 100 pemuda yang
memiliki rentang usia 15-20 tahun.
Hobi dari para pemuda dibentuk dalam diagram
lingkaran sebagai berikut:
Carilah berapa jumlah pemuda yang memiliki hobi
melukis!
Diketahui:
Total pemuda = 100 orang
Hobi olahraga = 45%
Hobi musik = 30%
Hobi membaca buku = 10%
Ditanyakan:
Berapa orang pemuda yang memiliki hobi melukis?
Jawab:
Pertama-tama, cari berapa persen pemuda yang
memiliki hobi melukis.
Persen hobi melukis = 100% - (hobi olahraga +
hobi musik + hobi membaca buku)
Persen hobi melukis = 100% - (45% + 30% + 10%)
Persen hobi melukis = 100% - 85%
Persen hobi melukis = 15%
Kemudian, gunakan persen hobi melukis yang
didapatkan ke dalam rumus.
Jumlah hobi melukis = persen hobi melukis/100% x
total pemuda
Jumlah hobi melukis = 15%/100% x 100
Jumlah hobi melukis = 0,15 x 100
Jumlah hobi melukis = 15
Jadi, pemuda yang hobi melukis dalam survei
tersebut adalah 15 orang.
- Cara Membuat Diagram Lingkaran
Dikutip dari buku Modul Berbasis Atong Materi
Statistika Sekolah, berikut adalah cara membuat diagram lingkaran:
- Buat lingkaran menggunakan jangka.
- Tentukan juring sudut dari masing-masing data
dengan rumus derajat.
- Tentukan persentase dari masing-masing data
dengan menggunakan rumus persen.
- Gambar beberapa juring sudut data sesuai
perhitungan di atas.
- Masing-masing juring diberikan keterangan sesuai
data yang ada.
Nah, demikianlah pembahasan lengkap tentang diagram. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar kita bisa membaca data dengan benar.
Komentar
Posting Komentar